Teknologi adalah salah satu penemuan ilmuwan yang berkembang setiap jam. Beberapa dekade yang lalu, komputer membutuhkan AC dan disimpan di lingkungan khusus agar dapat berfungsi dengan baik. Saat ini, mesin dan perangkat dikembangkan
dengan mempertimbangkan kondisi yang paling keras; mereka tahan lama dan dapat menahan kondisi ekstrim seperti debu, suhu, dan bahkan air. Selain itu, banyak penelitian sedang dilakukan untuk mengembangkan cyborg dengan semua kemungkinan efisiensi.
Internet of Things, atau lebih dikenal sebagai IoT, telah merevolusi cara komunikasi terjadi antara manusia dan mesin. Seperti contohnya operator telekomunikasi terbesar di Indonesia yang mengembangkan chatbot yang dapat melayani pelanggan dengan informasi dan produk layanan Telkomsel. Lebih jauh, penemuan mesin belajar telah memunculkan teknologi AI pada perangkat yang membuat mereka berpikir
seperti manusia. Perangkat dan mesin generasi berikutnya akan memiliki kecerdasan, empati, dan bahkan kapasitas pengambilan keputusan; cyborg masa depan baru saja mengetuk pintu dan akan memasuki dunia manusia. Dengan kemajuan datanglah ancaman dan risiko, dan IoT lebih berisiko. Setiap mesin atau perangkat dengan kapasitas Artificial Intelligence (AI) dan Machine Learning (ML) akan mengembangkan otaknya sendiri, yang pada akhirnya akan membantu mereka membuat keputusan sendiri. Banyak film Hollywood berpusat pada kecerdasan jahat mesin dan pencarian
mereka untuk menaklukkan seluruh umat manusia. Dan, ini bukan fiksi! mengungkap ancaman dan risiko yang dapat dibawa oleh Internet of Things. Mesin dan perangkat perawatan komputer bekerja secara otomatis dan belajar dari aktivitas yang terjadi di sekitarnya. Mereka kemudian mengembangkan Artificial Intelligence dan Artificial Empathy generasi berikutnya untuk mendapatkan kepercayaan diri. Sementara mesin lama berada di bawah kendali manusia, Super Artificial Intelligence (SAI) akan memungkinkan mereka untuk menimpa pesanan manusia. Ujung-ujungnya, perangkat dengan kekuatan yang begitu besar akan mulai menciptakan konspirasi maut yang sulit dideteksi atau dilacak. Karakter utamanya adalah seorang insinyur perangkat lunak di New York yang memimpin proyek yang disebut OmniSmart di mana semua mesin, mesin, dan perangkat diisi dengan kecerdasan
buatan dan empati yang besar. Karena kejadian tertentu, anggota IoT mulai bertingkah aneh, dan akhirnya berubah menjadi pemberontak. Cerita seperti ini mengajarkan setiap orang untuk memegang kuda dan berpikir sebelum membangun mesin yang kuat dan maha kuasa. Meskipun kami telah menemukan bahwa kecerdasan buatan semakin lemah hingga saat ini, jika perangkat memiliki kemampuan belajar otomatis pentingnya memahami teknologi untuk mengubah dirinya menjadi kecerdasan buatan super, akan sulit bagi manusia untuk memerintahkannya. Kisah novel ini memberikan wawasan yang mendalam tentang kemajuan teknologi yang dicari manusia dengan mengkompromikan kemanusiaan.